Mengenal
Mioma Uteri-Jika
Anda wanita berusia 35 tahun ke atas, berhati-hatilah menjaga kesehatan rahim
terutama jika Anda memilih hamil pada usia ini. Pasalnya, ada resiko gangguan
kehamilan terkait tumor rahim alias
mioma uteri, suatu kondisi dimana jaringan tumor muncul pada otot rahim dan
bisa tumbuh ke arah mulut atau dinding rahim.
Penyakit
ini kerap jarang terdeteksi terutama jika seorang wanita jarang melakukan
pemeriksaan kesehatan seperti pemeriksaan panggul, karena sebagian wanita
didiagnosis memiliki tumor rahim
ketika mereka melakukan pemeriksaan panggul.
Gejala
Jaringan
tumor di dalam rahim bisa membesar
ketika dirangsang oleh produksi hormon estrogen, dan bisa membesar seiring masa
kehamilan. Akibatnya, pertumbuhan janin pun bisa terganggu. Jika Anda tidak
hamil sekalipun, tumor ini masih bisa sangat berbahaya.
Gejala
yang muncul akibat adanya tumor rahim bisa berupa:
·
Nyeri hebat pada daerah perut, panggul dan
mulut rahim.
·
Pendarahan hebat walaupun sedang tidak di
masa haid atau sudah menopause.
·
Susah buang air besar dan tidak bisa mengatur
keluarnya buang air kecil karena pencernaan dan kandung kemih tertekan oleh
pertumbuhan tumor.
·
Komplikasi berupa gangguan fungsi ginjal
ketika tumor menyebar ke tangkai rahim dan mengganggu kerja ginjal.
·
Infeksi rahim.
Pendeteksian
yang cepat dapat mengurangi efek buruk penyebaran tumor pada mulut rahim, serta bisa membantu Anda jika ingin bisa
hamil. Karena itu, melakukan pemeriksaan panggul dan pemeriksaan mulut rahim
sejak muda sangat penting untuk mendeteksi keberadaan penyakit ini.
PENYAKIT BERI-BERI: GEJALANYA DAN PENCEGAHANNYA
Wabah beri-beri pernah menyerang negara kita pada tahun 1900-an, saat negara kita masih terjajah. Hal ini dapat dimaklumi karena pada saat itu masyarakat Indonesia masih jauh di bawah garis kemiskinan sehingga faktor gizi pada makanan menjadi pencetus mewabahnya penyakit beri-beri saat itu. Penyakit ini apabila dibiarkan dan tidak diobati dapat berujung pada kematian.
Kenali Gejalanya
Penyakit beri-beri disebabkan karena tubuh kekurangan vitamin B. Umumnya penyakit ini menyerang masyarakat dengan makanan pokok beras seperti Indonesia, Cina dan Malaysia. Penyakit ini tidak mengenal usia maupun jenis kelamin. Beri-beri juga dapat menyerang bayi yang masih minum ASI. Kasus ini terjadi apabila ibu menyusui kekurangan vitamin B. Beri-beri pada bayi gejalanya mirip dengan tetanus, antara lain badan kaku, tegang dan muka membiru.
Akibat yang ditimbulkan dari penyakit ini adalah peradangan atau bengkak pada kedua betis. Bila tidak segera diobati penderita bisa meninggal dunia. Gejala beri-beri seperti pembengkakan kaki, sesak napas dan jantung berdebar-debar dapat muncul tiba-tiba tanpa ada kegiatan. Gejala ini biasanya terjadi langsung dengan kasus yang berat dan penderita dalam waktu singkat dapat meninggal dunia.
Pencegahan dan Pengobatan melalui makanan
Gizi yang baik dapat mencegah dan mengobati penyakit beri-beri. Banyak mengkonsumsi makanan seperti ikan, telur, daging, tempe, oncom, tomat, terung, seladabayam dan melinjo terbukti dapat mencegah penyakit ini. Kebanyakan dari masyarakat Indonesia sudah banyak mengkonsumsi makanan tersebut di atas. Tapi tidak ada salahnya jika kita waspada terhadap penyakit ini.
INFO, KONSULTASI & PELAYANAN, HUB :
KLINIK ALTERNATIVE WIENARTO
SOWAN LOR (Barat Prapatan Munyuk 500m)
BUGEL – KEDUNG – JEPARA - JAWA TENGAH Kode Pos 59463
HP/WA. 081 2289 3709
Tilp. 085 105 332 855
Din.Kes. 445.141/1125/08
RIBUAN PENDERITA TELAH TERTOLONG
SEMBUH PERMANEN.
MELAYANI PESANAN PENGOBATAN JARAK JAUH
MENAMBAH PENGETAHUAN ANDA DENGAN MEMBACA ARTIKEL
DIBAWAH SINI :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar