Penyakit
Beri-Beri: Gejalanya dan Pencegahannya-Wabah beri-beri pernah menyerang negara kita
pada tahun 1900-an, saat negara kita masih terjajah. Hal ini dapat dimaklumi
karena pada saat itu masyarakat Indonesia masih jauh di bawah garis kemiskinan
sehingga faktor gizi pada makanan menjadi pencetus mewabahnya penyakit beri-beri saat itu. Penyakit
ini apabila dibiarkan dan tidak diobati dapat berujung pada kematian.
Kenali
Gejalanya
Penyakit beri-beri disebabkan
karena tubuh kekurangan vitamin B. Umumnya penyakit ini menyerang masyarakat
dengan makanan pokok beras seperti Indonesia, Cina dan Malaysia. Penyakit ini
tidak mengenal usia maupun jenis kelamin. Beri-beri juga dapat menyerang bayi
yang masih minum ASI. Kasus ini terjadi apabila ibu menyusui kekurangan vitamin
B. Beri-beri pada bayi gejalanya mirip dengan tetanus, antara lain badan kaku,
tegang dan muka membiru.
Akibat yang ditimbulkan dari penyakit ini
adalah peradangan atau bengkak pada kedua betis. Bila tidak segera diobati
penderita bisa meninggal dunia. Gejala beri-beri seperti pembengkakan kaki,
sesak napas dan jantung berdebar-debar dapat muncul tiba-tiba tanpa ada
kegiatan. Gejala ini biasanya terjadi langsung dengan kasus yang berat dan penderita
dalam waktu singkat dapat meninggal dunia.
Pencegahan
dan Pengobatan melalui makanan
Gizi yang baik dapat mencegah dan mengobati penyakit beri-beri. Banyak mengkonsumsi
makanan seperti ikan, telur, daging, tempe, oncom, tomat, terung, seladabayam
dan melinjo terbukti dapat mencegah penyakit ini. Kebanyakan dari masyarakat
Indonesia sudah banyak mengkonsumsi makanan tersebut di atas. Tapi tidak ada
salahnya jika kita waspada terhadap penyakit ini.
INFO, KONSULTASI & PELAYANAN, HUB :
KLINIK ALTERNATIVE WIENARTO
SOWAN LOR (Barat Prapatan Munyuk 500m)
BUGEL – KEDUNG – JEPARA - JAWA TENGAH Kode Pos 59463
HP/WA. 081 2289 3709
Tilp. 085 105 332 855
Din.Kes. 445.141/1125/08
RIBUAN PENDERITA TELAH TERTOLONG
SEMBUH PERMANEN.
MELAYANI PESANAN PENGOBATAN JARAK JAUH
MENAMBAH PENGETAHUAN ANDA DENGAN MEMBACA ARTIKEL DIBAWAH SINI :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar